Pemesanan Produk Oriflame :
Hubungi saya, NIKEN via SMS/Whatsapp Msg di 085643172023, Telp : 08885210403

Cara Order : SMS kan nama atau kode barang dan jumlah beserta alamat pengiriman. Jumlah total pembayaran termasuk ongkir akan diinformasikan.

Barang yang dipesan akan dikirim sesuai alamat yang anda berikan setelah melakukan transfer melalui rek BCA.

Harga berubah sesuai Katalog terbaru.

#KELUHAN TENTANG PEMAKAIAN PRODUK YANG DIBELI SELAINDAI BLOG, SILAHKAN DITUJUKAN KE COSTUMER CARE ORIFLAME CABANG TERDEKAT

Tuesday, 8 January 2008

Cerita seorang kakek tentang cucunya

Seorang kakek yang bertemu saya di sebuah acara wedding party bercerita tentang salah seorang cucunya. Beliau memilki dua orang cucu, laki –laki dan perempuan. Cucu pertama adalah perempuan yang dilahirkan dari istri putra pertamanya yang kebetulan memutuskan untuk tinggal jauh terpisah dari si kakek karena pekerjaannya. Cucu kedua seorang laki – laki yang kebetulan tinggal serumah dengannya bersama anak perempuan dan menantunya.
Si kakek berkata bahwa beliau sebenarnya sangat menyayangi cucu perempuannya meski jarang bisa bertemu karena perjalanan yang cukup jauh harus ditempuhnya di usianya yang sudah tidak muda lagi, sedangkan si nenek sering kali kelelahan ‘momong’ cucu laki – lakinya yang sedang nakal – nakalnya. Namun mereka masih selalu saling berhubungan lewat telepon. Putranya mengirim foto si cucu perempuan yang sedang lucu – lucunya belajar berbicara dan berjalan.
Suatu ketika si kakek mendengar bahwa cucu perempuannya mengalami kelainan jantung dan harus segera dioperasi agar bisa hidup dengan normal seperti anak – anak lainnya. Hati si kakek sangat hancur karena dia tidak bisa mendampingi putra pertamanya yang sangat terpukul dengan kondisi anak perempuan pertamanya. Sambil menangis si kakek sering menelepon putra pertama dan menantunya menanyakan perkembangan si kecil. Tak ada hentinya dia berdoa semoga cucu perempuannya baik – baik saja dan bisa bertahan hidup.
Suatu ketika, ternyata Tuhan berkehendak memanggil si cucu perempuan, batita mungil yang baru berumur kurang dari 2 tahun itu akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di ruang ICU tanpa kehadiran sang kakek yang sangat merindukan ingin bertemu dengannya. Yang sangat memilukan, sang cucu ternyata meninggal dunia hanya selang sehari sebelum si kakek tiba di kota tempat tinggal cucunya.
Maka, ketika sang kakek akhirnya datang, dia hanya mendapati tubuh mungil yang telah terbungkus kain kafan dan si kakek tidak mampu lagi membendung air matanya. Diciumnya wajah cucu perempuannya untuk terakhir kalinya. Nenek yang kebetulan juga datang sambil membawa hadiah baju – baju bayi yang cantik – cantik pun histeris memeluk sang cucu yang sudah tidak bernyawa lagi. Sang nenek selalu ingat setiap kali dia menelepon sang cucu dan bernyanyi di telepon, si kecil akan tertawa – tawa senang meski mereka tidak bertemu muka. Bahkan hingga kini, nenek masih menyimpan baju – baju dan mainan yang seharusnya dihadiahkan kepada cucu perempuannya, setiap kali nenek merindukannya dia akan mengeluarkan baju – baju dan mainan itu dari lemari dan memandanginya. Seolah cucu perempuannya tengah memakai baju itu dan bermain dengannya. Menyedihkan sekali.
Akhirnya kira – kira setengah tahun setelah meninggalnya sang cucu, si kakek datang lagi ke kota tempat putra pertamanya tinggal yang hingga saat itu istrinya masih belum juga menunjukkan tanda – tanda kehamilan berikutnya.
Kakek bercerita bahwa beberapa hari sebelum berencana pergi mengunjungi putra laki – lakinya sekaligus menghadiri pernikahan seorang putra kerabatnya dia bermimpi bertemu dengan sang cucu perempuan yang telah tiada.
Kata kakek itu, dia merasa bermimpi sedang berada di tengah pasar yang ramai dan kehilangan cucunya ( yang dimaksud adalah cucu laki – lakinya ). Suatu saat, dia bertemu dengan seorang perempuan penjual makanan dalam mimpi tersebut dan bertanya apakah dia melihat cucunya ? tanpa banyak bertanya perempuan itu menjawab ya dan menunjuk ke sebuah atap bangunan. Lalu kakek berlari ke sana dan menemukan sang cucu sedang tiduran di dalam ruangan kecil di loteng. Tapi alangkah terkejutnya ketika yang dilihat sedang tiduran itu bukan cucu laki – lakinya namun cucu perempuannya yang telah meninggal dunia. Si perempuan yang berada di bawah berkata cucunya tersebut berulang kali ingin dijenguk. Begitulah mimpi kakek tersebut, beliau bercerita kepada saya dengan menitikkan air mata. Saya pun tanpa terasa ikut terbawa suasana dan mata saya berkaca – kaca memandang kakek itu. Katanya sepulang dari acara wedding party ini, si kakek akan langsung pergi ke makam cucunya.
Saya masih menitikkan air mata ketika kakek itu berpamitan kepada saya siang itu dan berterima kasih karena berkenan mendengarkan ceritanya.
Semoga kakek tidak lagi bersedih........

Ruang As Shofa Masjid Al Akbar Surabaya 5 Januari 2008.

No comments: