terhanyut aku akan nostalgia
saat kita sering luangkan waktu
nikmati bersama suasana Jogja.... ( KLA, Jogjakarta )
Hi All readers, nambah label baru nih buat menampung semua puisi - puisi saya yang sebelumnya tak pernah terpublikasikan, semoga cukup menghibur.....
Mendung bergelayut
Bergulung hitam menabur jelaga pada awan
Gerimis
Akhirnya lelah penat
Terpuruk aku di sini
Rindu
Membawaku kembali
Kenangan itu masih terbingkai
Menyisa perih
Yogya, 17 Oktober 1998
Mendung bergelayut
Bergulung hitam menabur jelaga pada awan
Gerimis
Akhirnya lelah penat
Terpuruk aku di sini
Rindu
Membawaku kembali
Kenangan itu masih terbingkai
Menyisa perih
Yogya, 17 Oktober 1998
Semula cuma kudapati karang, pasir dan ombak
Lihat!
Ada ikan – ikan kecil, rumput laut dan kerang
Lalu....kutemukan dirimu
Pantai Krakal Yogya, 18 Oktober 1998
Lama tak kuceritakan mimpi – mimpiku pada hujan
Kupandangi dia dari balik jendela
Yang basah oleh titik – titik airnya
Tak kuceritakan tentang kerang – kerang yang mulai melumut
Melapuk menggurat waktu
Aku hanya menatap titik – titik air melompat – lompat
Diatas genangan air
20 November 1998
Ada saatnya rumput – rumput hijau itu
Kering meranggas
Dan dirinya merunduk lelah tanpa asa
Kala akar – akarnya tak mampu menjangkau
Air berada
Rumput – rumput cuma bisa rindu
8 Desember 1998
Ada lentera kecil
Mencoba menguak jelaga malam
Sinar redupnya menari – nari
Diterpa angin
Lalu padam
24 Desember 1998
Ada satu rindu pada terlalu banyak kenangan
Malioboro yang riuh
Pada alun – alun Yogya malam selepas rinai
Pada sapa ramah kawan
Pada laut, pasir, kerang, karang-karang terjal
Pada ombak pantai selatan
Misteri yang tersimpan
Kuselipkan sedikit rindu
Untuk senyum manis milikmu
28 Desember 1998
Ini adalah kuntum flamboyan yang terakhir
Pucat lesi tiada berseri
Aku takut bila ini suatu pertanda
Hujan tak lagi menyanyikan lagu riangnya
Aku cemas pada kecemasanku
28 Desember 1998
Ukiran pada batu – batu
Cinta terpahat teguh
Menjulang tinggi
Stupa candi
Di altarmu kesetiaanku jadi persembahan.
18 Januari 1999
Siapakah yang lebih dicintai matahari ?
Pada bulan diberikan sinar perak purnama
Bumi menerima anugrah keemasan pagi
Senja ?
Bulan murka lalu mencipta bayang – bayang sekujur cakrawala.
27 Januari 1999
No comments:
Post a Comment