Pernahkah anda bertemu dengan seseorang yang begitu mirip dengan anda bukan secara fisik namun anda merasa dia adalah bagian dari diri anda ?. Kita sering menyebutnya soulmate atau sahabat jiwa.
Saya pernah, dan tidak cuma sekali namun berkali – kali seolah saya dulunya adalah sebuah benda langit besar lalu…bang! Meledak ( seperti ledakan supernova itu kali’ hehehe ). Lalu pecahan – pecahan benda langit itu adalah bagian – bagian dari diri saya. Saya adalah satu benda yang pecah yang direkatkan kembali keping demi keping.
Saya pernah, dan tidak cuma sekali namun berkali – kali seolah saya dulunya adalah sebuah benda langit besar lalu…bang! Meledak ( seperti ledakan supernova itu kali’ hehehe ). Lalu pecahan – pecahan benda langit itu adalah bagian – bagian dari diri saya. Saya adalah satu benda yang pecah yang direkatkan kembali keping demi keping.
Soulmate ‘versi’ saya bisa jadi lebih dari satu dan tidak harus lawan jenis walau dalam kenyataannya teman – teman dekat saya justru kebanyakan laki – laki. Ndak tau kenapa, kebanyakan mereka yang bisa lebih mengerti saya dan cara berpikir mereka pula yang lebih bisa saya pahami daripada sesama perempuan.
Seringkali, padahal saya dan dia hanya sekali bertemu namun kami langsung cocok atau kadang – kadang meski baru pertama bertemu tapi rasanya kok seperti sudah lama kenal ya….
‘Soulmate’ bagi saya adalah orang – orang yang sejiwa, sepemikiran, sehati, dan senasib sepenangungan. Seperti magnet, saya telah menarik kutub – kutub yang sama untuk berjalan beriringan dengan saya. Meski dia bukan pasangan kita, bukan ayah dari anak – anak kita.
Tapi bukan berarti saya selalu punya teman sejiwa yang identik dengan saya. Saya pernah punya sahabat yang justru bertolak belakang dengan saya.
Ada satu orang yang kalau bertemu selalu bertengkar dengan saya, sampai teman – teman yang lain menyebut kami seperti Tom and Jerry. Selalu ada saja yang kami ributkan. Anehnya kalau salah satu dari kami tidak ada, rasanya seperti ada yang kurang, saling menanyakan bila salah satunya tidak hadir dalam satu acara kumpul bareng.
Uniknya, saya ternyata juga menemukan ‘the missing pieces’ saya di negara lain karena pekerjaan saya memberi akses dengan dunia luar terutama Jepang. Dia adalah customer yang sering saya bantu dan kontak. Di luar urusan pekerjaan dia adalah orang yang baik, lucu dan menyenangkan.
Atau pernah pula saya memiliki seorang sahabat di dunia maya lewat chat dan email. Meski saya dan dia tak pernah bertemu secara fisik, namun saya dan dia seperti ‘terhubung’ satu sama lain. Meski kami berbeda keyakinan dan budaya ( kebetulan dia tinggal di Kanada ), namun kami memiliki kesamaan cara pandang nilai – nilai kehidupan, humanity, dan cinta. Dia sangat respek dengan keyakinan saya demikian pula saya juga menghormatinya.
Saya mendapat masukan dari seorang teman bahwa persahabatan antara laki – laki dan perempuan cuma berbeda tipis dengan perselingkuhan ( benar tidaknya bisa dibuktikan sendiri hehehe – saya ndak ngajarin selingkuh lho ) jadi buat yang sudah memiliki pasangan lebih baik memberikan batasan – batasan sejauh mana persahabatan antar lawan jenis itu boleh ada. Jangan sampai karena kita menemukan seseorang yang lebih care, lebih baik dan lebih perhatian dari pasangan kita, kita jadi lupa diri.
Kita bisa secara tak sengaja menemukan belahan jiwa kita, namun tak jarang pula banyak yang menghabiskan waktunya untuk mencari sang sahabat jiwa. Saya mendapatkan kata – kata bijak di bawah ini dari seorang kawan.
Tuhan berkata,
Tidaklah adil bagi-Ku untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitif,namun engkau sendiri tidak..."
"Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu. Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat tumbuh bersamamu."
Semoga bisa menjadi bahan introspeksi diri.
1 comment:
kayaknya udah pernah baca.......
Post a Comment