Ini adalah pengalaman saya ketika pada suatu hari saya membayar pajak motor saya di kantor SAMSAT Sidoarjo. Sempat lega karena akhirnya saya terbebas dari kepungan para calo dan dengan pe-denya saya mengurus sendiri. Sebenarnya simpel dan tidak memakan banyak waktu asal kita tahu prosedurnya dan berkas – berkas yang mesti kita bawa, termasuk sewaktu saya terpaksa juga harus mengganti STNK yang ancur gara – gara terendam di bak cucian, saya pun diarahkan oleh petugas resmi SAMSAT untuk mendatangi loket ini dan itu, bila ada pertanyaan harap mendatangi petugas di bagian informasi. Saya tidak ada kesulitan dengan semua itu, namun ada beberapa hal yang kemudian menjadi pertanyaan di benak saya. Benar kalau saya perlu menggesek nomer mesin sesuai ketentuan dan harus mendatangi bagian check fisik kendaraan tapi saya harus membayar sebesar 15 ribu rupiah pada petugas ( dia berseragam hitam dengan tulisan “CHECK PHISIK KENDARAAN ) dan waktu saya tanya namanya siapa katanya namanya Pak Blender ( ndak ada kuitansi tanda bukti untuk pembayaran check fisik kendaraan ), dan saya ndak bisa menggesek sendiri karena ada kertas khusus dari SAMSAT dengan tanda hologram. Kertas berhologram tersebut kemudian ditempel di sebuah kertas semacam formulir, namun anehnya petugas tersebut enggan menandatangani sekaligus menulis nama terangnya ketika saya minta. Kepalang tanggung karena toh akhirnya saya terjerumus dalam lingkaran mafia calo di SAMSAT meski saya berusaha untuk tidak terlibat, akhirnya saya pun mengikuti aturan permainan mereka.
Berikutnya ketika STNK sudah di tangan, saya check ternyata STNK saya yang rusak dianggap tak berlaku lagi dan saya diberi STNK baru dengan nomer baru pula. Tentu setelah itu saya harus mendapat plat nomer baru, sewaktu saya check di bagian workshop dan pengajuan plat nomer kendaraan ternyata persediaan plat nomer kendaraan sudah habis hingga satu bulan ke depan. Melihat saya yang sempat tertegun karena saya harus berpikir bagaimana motor saya nanti tanpa plat nomer resmi, bapak tadi yang mengaku bernama Pak Blender mendatangi saya dan memberikan penawaran kalau mengurusnya ke dia dalam waktu setengah jam sudah jadi sementara kalau mengurus sendiri harus menunggu hingga bulan depan. Saya jadi curiga, karena ingin tahu bagaimana dia mendapatkan plat nomer kendaraan sementara persediaan di kantor SAMSAT sudah habis untuk bulan ini ( baca attachement kliping koran berikut ini tertanggal 4 Januari 2008 ) saya akhirnya mengiyakan penawarannya. Waktu saya tanya berapa harganya, katanya kalau yang resmi sekitar 15 ribu rupiah dan karena saya khusus melalui Pak Blender saya harus menambah sekian rupiah untuk uang rokok katanya. Akhirnya kita deal, harganya 20 ribu rupiah.
Saya diminta menunggu kira – kira setengah jam lagi. Akhirnya saya pergi ke kantin dan mengamatinya dari sana. Sebelumnya Pak Blender telah mencatat NOPOL motor saya dan pergi ke bagian pengajuan plat nomer. Namun tak lama kemudian saya melihatnya pergi ke luar kantor, entah kemana dan sekitar 15 menit kemudian dia sudah kembali langsung menuju ke workshop SAMSAT. Saya akhirnya keluar dari kantin dan mendatangi dia yang berubah jadi kaget dan bilang kalau lupa sedang mengurus plat nomer saya. Akhirnya dia masuk lagi ke workshop. Lima belas menit kemudian dia sudah mendatangi saya dengan plat nomer baru sesuai dengan STNK saya yang terbaru. Saya bertanya darimana dia mendapatkan plat nomer baru itu padahal di sini sedang habis. Dia tidak bisa memberikan jawaban yang jelas dan waktu saya tanya lagi, apakah dia membuat plat nomer itu di luar ? Dia berkata bahwa dia ndak pernah membawa bahan plat nomer ke kantor, lagi pula plat nomernya kan harus ada cap dari kepolisian. Saya memeriksa plat nomer baru tersebut, memang ada capdan saya tidak melihat dia keluar dari kantor SAMSAT dengan membawa plat. Akhirnya karena saya sudah terlalu lama terlambat masuk kerja untuk mengurus pembuatan STNK baru maka saya pun buru-buru mengucapkan terima kasih dan meninggalkan dia. Bapak itu berpesan kalau memerlukan mengurus apa – apa supaya menghubungi dia lagi nanti. Saya pun mengiyakan.
Saya jadi ragu, apakah dia benar – benar petugas resmi SAMSAT atau calo ? Dan apakah pimpinan di kantor SAMSAT mengetahui permainan ini ?
Semoga kalo ada INTEL yang membaca tulisan di blog saya tentang hal ini tidak menuduh saya sedang melakukan tindakan subversif .
Berikutnya ketika STNK sudah di tangan, saya check ternyata STNK saya yang rusak dianggap tak berlaku lagi dan saya diberi STNK baru dengan nomer baru pula. Tentu setelah itu saya harus mendapat plat nomer baru, sewaktu saya check di bagian workshop dan pengajuan plat nomer kendaraan ternyata persediaan plat nomer kendaraan sudah habis hingga satu bulan ke depan. Melihat saya yang sempat tertegun karena saya harus berpikir bagaimana motor saya nanti tanpa plat nomer resmi, bapak tadi yang mengaku bernama Pak Blender mendatangi saya dan memberikan penawaran kalau mengurusnya ke dia dalam waktu setengah jam sudah jadi sementara kalau mengurus sendiri harus menunggu hingga bulan depan. Saya jadi curiga, karena ingin tahu bagaimana dia mendapatkan plat nomer kendaraan sementara persediaan di kantor SAMSAT sudah habis untuk bulan ini ( baca attachement kliping koran berikut ini tertanggal 4 Januari 2008 ) saya akhirnya mengiyakan penawarannya. Waktu saya tanya berapa harganya, katanya kalau yang resmi sekitar 15 ribu rupiah dan karena saya khusus melalui Pak Blender saya harus menambah sekian rupiah untuk uang rokok katanya. Akhirnya kita deal, harganya 20 ribu rupiah.
Saya diminta menunggu kira – kira setengah jam lagi. Akhirnya saya pergi ke kantin dan mengamatinya dari sana. Sebelumnya Pak Blender telah mencatat NOPOL motor saya dan pergi ke bagian pengajuan plat nomer. Namun tak lama kemudian saya melihatnya pergi ke luar kantor, entah kemana dan sekitar 15 menit kemudian dia sudah kembali langsung menuju ke workshop SAMSAT. Saya akhirnya keluar dari kantin dan mendatangi dia yang berubah jadi kaget dan bilang kalau lupa sedang mengurus plat nomer saya. Akhirnya dia masuk lagi ke workshop. Lima belas menit kemudian dia sudah mendatangi saya dengan plat nomer baru sesuai dengan STNK saya yang terbaru. Saya bertanya darimana dia mendapatkan plat nomer baru itu padahal di sini sedang habis. Dia tidak bisa memberikan jawaban yang jelas dan waktu saya tanya lagi, apakah dia membuat plat nomer itu di luar ? Dia berkata bahwa dia ndak pernah membawa bahan plat nomer ke kantor, lagi pula plat nomernya kan harus ada cap dari kepolisian. Saya memeriksa plat nomer baru tersebut, memang ada capdan saya tidak melihat dia keluar dari kantor SAMSAT dengan membawa plat. Akhirnya karena saya sudah terlalu lama terlambat masuk kerja untuk mengurus pembuatan STNK baru maka saya pun buru-buru mengucapkan terima kasih dan meninggalkan dia. Bapak itu berpesan kalau memerlukan mengurus apa – apa supaya menghubungi dia lagi nanti. Saya pun mengiyakan.
Saya jadi ragu, apakah dia benar – benar petugas resmi SAMSAT atau calo ? Dan apakah pimpinan di kantor SAMSAT mengetahui permainan ini ?
Semoga kalo ada INTEL yang membaca tulisan di blog saya tentang hal ini tidak menuduh saya sedang melakukan tindakan subversif .
No comments:
Post a Comment